1. Memiliki pinggul yang besar
2. Punggung rata dan kekar
3. Kepala cenderung berbentuk kotak
4. Tanduknya cenderung ke arah depan
Friday, June 20, 2008
Thursday, June 19, 2008
Ciri - Ciri Sapi Sehat ( umum )
1. Tubuhnya trengginas(lawannya loyo) dan kekar.
2. Memiliki mata yang cerah.
3. Liur di mulutnya tidak menetes.
4. Kukunya bersih dan sehat
5. Memiliki kaki yang kokoh dan kuat.
6. Kulitnya lentur.
2. Memiliki mata yang cerah.
3. Liur di mulutnya tidak menetes.
4. Kukunya bersih dan sehat
5. Memiliki kaki yang kokoh dan kuat.
6. Kulitnya lentur.
Beli sapi
Kamis, 19 Juni 2008
hari ini aku pergi ke pasar hewan di Ambarawa. Sebaiknya kalau membeli sapi pada pasaran Pon di Pasar hewan Ambarawa. Apabila pada pasaran Pahing sebaiknya di Pasar hewan Sungging, Boyolali. Karena hanya di hari-hari tertentu pasar itu buka. Orang Jawa biasanya menyebut seminggu itu sepasar, dan sepasarnya orang Jawa itu selama 5 hari. Mengapa banyak pasar yang buka pada hari - hari tertentu? Itu karena pada zaman dahulu, warga di tanah Jawa masih sedikit, sehingga pasar tidak perlu buka setiap hari. Jadi orang Jawa pada waktu itu pasti membelinya cukup untuk persediaan 5 hari, karena pasar itu akan buka lagi setelah "sepasar". Lalu ke mana para pedagang pergi apabila sedang tidak berjualan di pasar itu? Biasanya para pedagang bergiliran berpindah dari satu pasar ke pasar yang lainnya untuk menjual barang dagangannya. Kembali ke sapi........ Cara memilih sapi yang baik : apabila membutuhkan sapi untuk dikembangbiakkan beberapa bulan, pilihlah sapi yang belum begitu gemuk agar bisa bertambah besar/gemuk. Sedangkan yang hanya dibutuhkan dalam jangka waktu hari, mungkin sebaiknya sapi yang sudah hampir gemuk. Cubitlah pantat/kulit sapi tersebut, apabila kencang berarti sapi itu sudah tidak begitu bisa bertambah besar lagi, apabila kulitnya lentur berarti sapi itu masih bisa bertambah besar. Tetapi apabila kulitnya kendor, tandanya sapi itu tidak sehat. Mulai hari ini usahaku menyejahterakan para kusir dhokar dan petani mulai berjalan, do'akan sukses ya teman - teman!
hari ini aku pergi ke pasar hewan di Ambarawa. Sebaiknya kalau membeli sapi pada pasaran Pon di Pasar hewan Ambarawa. Apabila pada pasaran Pahing sebaiknya di Pasar hewan Sungging, Boyolali. Karena hanya di hari-hari tertentu pasar itu buka. Orang Jawa biasanya menyebut seminggu itu sepasar, dan sepasarnya orang Jawa itu selama 5 hari. Mengapa banyak pasar yang buka pada hari - hari tertentu? Itu karena pada zaman dahulu, warga di tanah Jawa masih sedikit, sehingga pasar tidak perlu buka setiap hari. Jadi orang Jawa pada waktu itu pasti membelinya cukup untuk persediaan 5 hari, karena pasar itu akan buka lagi setelah "sepasar". Lalu ke mana para pedagang pergi apabila sedang tidak berjualan di pasar itu? Biasanya para pedagang bergiliran berpindah dari satu pasar ke pasar yang lainnya untuk menjual barang dagangannya. Kembali ke sapi........ Cara memilih sapi yang baik : apabila membutuhkan sapi untuk dikembangbiakkan beberapa bulan, pilihlah sapi yang belum begitu gemuk agar bisa bertambah besar/gemuk. Sedangkan yang hanya dibutuhkan dalam jangka waktu hari, mungkin sebaiknya sapi yang sudah hampir gemuk. Cubitlah pantat/kulit sapi tersebut, apabila kencang berarti sapi itu sudah tidak begitu bisa bertambah besar lagi, apabila kulitnya lentur berarti sapi itu masih bisa bertambah besar. Tetapi apabila kulitnya kendor, tandanya sapi itu tidak sehat. Mulai hari ini usahaku menyejahterakan para kusir dhokar dan petani mulai berjalan, do'akan sukses ya teman - teman!
Saturday, June 7, 2008
Youth Social Enterpreneur
Jum'at, 30 - 05 - 2008
aku dan mbak enes pergi ke Klaten untuk mengikuti Seminar Youth Social Enterpreneur yang diselenggarakan oleh Ashoka Foundation, yaitu salah satu lembaga NGO dari Amerika yang mencari wirausahawan sosial yang bisa mengubah dunia dari seluruh penjuru dunia. Aku mengenal Ashoka dari ibuku, beliau adalah salah satu fellow Ashoka. Tadinya aku mengira bahwa di sana nanti palingan cuma duduk, mendengarkan, dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak menyenangkan dalam seminar lainnya. Makanya saat mau berangkat ke sana aku sempet ngambek, rencananya sih enggak jadi ikut. Tapi akhirnya ikut juga, karena Oma Mira, Tante Oda, dan Tante Lisa sudah mengundangku dan pastinya mereka menungguku. Di sana aku dan kakakku menjadi peserta terkecil karena umurku masih 10 tahun dan kakakku 11 tahun, rata-rata peserta di sana berumur di atas 17 tahun. Tadinya dikhawatirkan oleh Oma Mira kalau nanti omongannya akan tidak nyambung karena perbedaan umur, tetapi ternyata tidak. Di sana aku mendapatkan banyak teman, dan ternyata pelatihan di sana tidak hanya duduk saja, tetapi juga bermain, praktek langsung bagaimana menjadi Social Enterpreneur, berkreasi, dll, pokoknya seru deh! Dengan fasilitator Om Dani Munggoro. Di sana aku mendapat panggilan "Dancow" karena hobiku yang suka minum susu Dancow. Sedangkan Mbak Enes dapat sebutan "anak ajaib" karena pada umur 2,5 tahun sudah bisa membaca. Setelah mengikuti acara ini, usaha yang dituju pada waktu mengikuti acara ini harus tercapai dan bisa mengubah dunia. Bila usahanya berjalan, nanti bisa laporan di bulan Juli tentang perkembangan usahanya, dan setelah itu bisa mengikuti "panel" di bulan Oktober mendatang. Jika nanti lulus dalam panel itu, maka dia telah menjadi fellow Ashoka. Do'akan aku berhasil ya!!!...
aku dan mbak enes pergi ke Klaten untuk mengikuti Seminar Youth Social Enterpreneur yang diselenggarakan oleh Ashoka Foundation, yaitu salah satu lembaga NGO dari Amerika yang mencari wirausahawan sosial yang bisa mengubah dunia dari seluruh penjuru dunia. Aku mengenal Ashoka dari ibuku, beliau adalah salah satu fellow Ashoka. Tadinya aku mengira bahwa di sana nanti palingan cuma duduk, mendengarkan, dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak menyenangkan dalam seminar lainnya. Makanya saat mau berangkat ke sana aku sempet ngambek, rencananya sih enggak jadi ikut. Tapi akhirnya ikut juga, karena Oma Mira, Tante Oda, dan Tante Lisa sudah mengundangku dan pastinya mereka menungguku. Di sana aku dan kakakku menjadi peserta terkecil karena umurku masih 10 tahun dan kakakku 11 tahun, rata-rata peserta di sana berumur di atas 17 tahun. Tadinya dikhawatirkan oleh Oma Mira kalau nanti omongannya akan tidak nyambung karena perbedaan umur, tetapi ternyata tidak. Di sana aku mendapatkan banyak teman, dan ternyata pelatihan di sana tidak hanya duduk saja, tetapi juga bermain, praktek langsung bagaimana menjadi Social Enterpreneur, berkreasi, dll, pokoknya seru deh! Dengan fasilitator Om Dani Munggoro. Di sana aku mendapat panggilan "Dancow" karena hobiku yang suka minum susu Dancow. Sedangkan Mbak Enes dapat sebutan "anak ajaib" karena pada umur 2,5 tahun sudah bisa membaca. Setelah mengikuti acara ini, usaha yang dituju pada waktu mengikuti acara ini harus tercapai dan bisa mengubah dunia. Bila usahanya berjalan, nanti bisa laporan di bulan Juli tentang perkembangan usahanya, dan setelah itu bisa mengikuti "panel" di bulan Oktober mendatang. Jika nanti lulus dalam panel itu, maka dia telah menjadi fellow Ashoka. Do'akan aku berhasil ya!!!...
Hallo
Halo,
Selamat datang di BLOGGER ARA
di sini anda akan mendapatkan berita-berita menarik seputar pendidikan, permainan, peternakan, dll.
Selamat menikmati!!!
Selamat datang di BLOGGER ARA
di sini anda akan mendapatkan berita-berita menarik seputar pendidikan, permainan, peternakan, dll.
Selamat menikmati!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)